PPKM UNTUNG ATAU BUNTUNG?

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat adalah kebijakan Pemerintah Indonesia sejak awal tahun 2021 untuk menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. Sebelum pelaksanaan PPKM, pemerintah telah melaksanakan pembatasan sosial berskala besar yang berlangsung di sejumlah wilayah di Indonesia.


Pemerintah pertama kali menerapkan PPKM Darurat pada : 3 Juli-20 Juli 2021. Setelah itu, perpanjangan dengan nama PPKM Level 4 dilakukan sebanyak 4 kali, yakni pada : 21 Juli-25 Juli 2021, 26 Juli-2 Agustus 2021, 3 Agustus-9 Agustus 2021 dan 10 Agustus-16 Agustus 2021.

Dari berbagai sumber, juru bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi, mengatakan ada tiga indikator yang jadi alasan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM. Yaitu indeks kesehatan, ekonomi dan dinamika sosial.


Kebijakan PPKM Darurat yang berlaku tanggal 3 – 20 Juli 2021 dan diperpanjang hingga 2 Agustus, sejauh ini cukup membantu dalam penurunan jumlah kasus baru nasional. Pada minggu ke-2 Juli tercatat sekitar 300.000 kasus baru pada pekan terakhir bulan Juli ini (periode 24 – 30 Juli), terjadi penurunan dari periode sebelumnya yang tercatat sebanyak 289.964 kasus, (3,9%).

Pada level regional, peningkatan kasus mulai bergeser ke Regional Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. peningkatan kasus berkisar antara 29,2% - 50,8%. Sedangkan di Regional Jawa Bali terjadi penurunan kasus sebesar 15%.


•  Hal lain yang perlu diwaspadai dengan adanya peningkatan kasus kematian sebesar 27,3% dibandingkan periode sebelumnya, yaitu sebesar 11.713 kasus kematian secara nasional. Kasus kematian di Jawa-Bali masih tercatat tertinggi dalam seminggu terakhir yaitu 71,3% dari total kematian nasional meskipun terjadi penurunan dari periode sebelumnya. Jawa Tengah dan Jawa Timur mempunyai kontribusi yang tertinggi pada kasus kematian di Jawa dan Bali.

•  Kasus kematian meningkat tajam di Regional luar Jawa Bali.Peningkatan kematian cukup ekstrim di wilayah Sumatera (98.7%) dan wilayah bagian Timur (67,3%).

Apa Kabar Vaksinasi Di Indonesia?


Upaya vaksinasi Covid-19 di Indonesia berjalan tidak merata. Lalu jumlah vaksin yang didistribusikan menuju fasilitas pelayanan kesehatan di daerah juga disesuaikan dengan perhitungan, seperti laporan stok vaksin hingga kecepatan laju penyuntikan. Hingga saat ini sejumlah daerah masih mengeluhkan kekurangan stok vaksin. Sementara antusiasme warga untuk mengikuti vaksinasi mulai tinggi.


Pemerintah terus mempercepat distribusi vaksin Covid-19 ke seluruh pelosok daerah, stok di pusat (Bio Farma) aman. Itu yang dikawal cepat proses produksi dan distribusinya untuk mencapai herd immunity. Atau kekebalan kelompok.

Sejumlah kepala daerah yang berada di zona merah, melaporkan kekurangan stok vaksin. Distribusi vaksin covid-19 dari pusat ke daerah yang kurang lancar menyebabkan antrean untuk vaksinasi dosis kedua terjadi di beberapa tempat. Di beberapa daerah juga terpaksa menunda pelaksanaan vaksinasi dosis kedua.

PPKM Kembali Diperpanjang


Sejak dilaksanakannya PPKM Jawa-Bali, banyak kebijakan pemerintah yang membuat merugikan rakyat, dari penutupan akses hingga sulitnya dalam mencari nafkah. Penutupan akses dibeberapa tempat membuat rakyat merasa gerah, pasalnya penutupan akses jalan ini bukanlah cara yang efektif untuk mencegah virus. Pengendara yang melewati jalan yang ditutup nantinya akan dialihkan kejalan lain. Situasi ini membuat kemacetan, yang artinya para pengendara berkumpul jadi satu disatu jalan. Kemudian tidak sedikit penjual saat ini dipaksa untuk tutup lebih cepat dari biasanya, Padahal jualannya ini hanya satu satunya penghasilan yang dimiliki oleh para pedagang.

Kebijakan pemerintah untuk memperpanjang PPKM Level 4 harus dibarengi dengan penyempurnaan kebijakan. Paling tidak, harus diupayakan bagaimana agar masyarakat patuh dan taat terhadap semua aturan yang diterapkan dan juga dibarengi dengan pemberian bantuan sosial dan subsidi bagi masyarakat yang terdampak. Pasalnya, tak bisa dipungkiri PPKM membawa dampak tidak baik bagi perekonomian masyarakat.

Credit : (@)bemubsi

Posting Komentar

0 Komentar